(Disampaikan pada acara Peringatan Hari Baden Powell ke-164 tingkat nasional tahun 2021 di Aula Pusat Pendidikan Latihan Gerakan Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur, Senin (22/02/2021)
Salam Pramuka!
Kakak-Kakak yang saya hormati,
Izinkan saya menyampaikan refleksi atas petuah dan pesan Sir Lord Robert Stephenson Smyth Baden Powell dari Gilwell, sang pendiri Gerakan pendidikan kepramukaan.
Saya akan memulainya dari motto gerakan pendidikan kepramukaan yang masyhur: DIPERSIAPKAN
Kata itu begitu lekat pada setiap warga gerakan pendidikan kepramukaan. Kata itu dengan tekun informasi ke dalam berbagai bahasa agar lekat pada budaya tempat para pramuka berasal. Laging Handa, kata pramuka Filipina. Kun Mustaeiddaan kata pramuka di wilayah arabia. Uwe Tayari kata pramuka dari Kenya. Siempre Listo kata pramuka Spanyol. Pada logo Ikatan Pandu Indonesia dituliskan kata Sedia. Pada lencana Pramuka Garuda, tertulis Setia-Siap-Sedia.
Mengapa BP memilih kata-kata ini sebagai motto gerakan yang didirikannya?
Dalam bukunya Souting For Boys yang terkenal itu, BP menjelaskan bahwa selain singkatan dari namanya:
DIPERSIAPKAN,
yang artinya, Anda selalu dalam keadaan siap jasmani dan rohani untuk mengerjakan TUGAS;
Bersiaplah dalam Pikiran dengan mendisiplinkan diri sendiri untuk patuh pada setiap perintah, dan juga dengan memikirkan terlebih dahulu setiap kecelakaan atau situasi yang mungkin terjadi, sehingga Anda mengetahui hal yang benar untuk dilakukan pada saat yang tepat, dan bersedia melakukannya. .
Bersiaplah dalam Tubuh dengan membuat diri Anda kuat dan aktif serta mampu melakukan hal yang benar pada saat yang tepat, dan lakukanlah.
Anda selalu berada dalam kondisi siap jasmani dan rohani untuk mengerjakan KEWAJIBAN;
Bersiaplah secara mental dengan mendisiplinkan diri sendiri untuk patuh pada setiap aturan, dan juga dengan terlebih dahulu terlebih dahulu segala kemungkinan yang mungkin terjadi, sehingga Anda melihat hal yang tepat untuk dilakukan pada saat yang tepat, dan dengan sukarela bersedia melakukan.
Bersiaplah secara fisik dengan menjadikan diri Anda kuat dan aktif serta mampu melakukan hal yang tepat pada saat yang tepat, dan lakukanlah.
Tapi, mengapa anggota pramuka harus Be Prepared?
BP pada buku Scaouting for Boys:
Tugas Pramuka adalah Berguna dan Membantu Orang Lain.
Dan dia harus melakukan tugasnya sebelum hal lain, meskipun dia menyerahkan kesenangannya sendiri, atau kenyamanan, atau keamanannya untuk melakukannya. Ketika berada dalam kesulitan untuk mengetahui mana dari dua hal yang harus dilakukan, dia harus bertanya pada dirinya sendiri, "Apa tugas saya?" yaitu, “Mana yang terbaik untuk orang lain?” - dan lakukan yang itu. Dia harus Siap setiap saat untuk menyelamatkan nyawa, atau untuk membantu orang yang terluka. Dan dia harus melakukan hal yang baik kepada seseorang setiap hari.
Kewajiban Pramuka adalah untuk bermanfaat dan membantu orang lain.
Dan dia harus melakukan kewajibannya sebelum melakukan hal lain, meskipun harus bersenang-senang, atau kenyamanan, atau keamanannya sendiri. Ketika berada dalam kesulitan dia harus melihat mana dari dua hal yang harus dilakukan, dia harus bertanya pada dirinya sendiri, “Apa kewajiban saya?” yang dengan kata lain berarti, “Mana yang terbaik untuk orang lain?” - dan lakukan itu. Dia harus Siap setiap saat untuk menyelamatkan nyawa, atau untuk membantu orang yang terluka. Dan dia harus melakukan hal yang baik kepada seseorang setiap hari.
Hilary Saint George Saunders dalam bukunya The Left Handshake: The Boy Scout Movement at the War, 1939-1945 mencoba menguraikan moto Be Prepared huruf demi huruf.
B = Keberanian, keberanian, seorang Pramuka harus berani, termasuk dalam menyampaikan kebenaran.
E = Perusahaan, kewirausahaan, seorang Pramuka pemberi permintaan-minta, tapi mampu menghidupi dirinya sendiri.
P = Tujuan, tujuan, seorang Pramuka harus memahami tujuan hidupnya.
R = Resolution, memecahkan masalah, seorang Pramuka bukan pembuat masalah, tetapi pada saat itu memecahkan masalah dengan mencari jalan keluar terbaik.
E = Daya Tahan, daya tahan, seorang Pramuka pantang putus asa dan selalu menjaga Kesehatan fisik dan mentalnya.
P = Kemitraan, kemitraan, seorang Pramuka adalah orang yang mampu bekerja sama dengan organisasi.
A = Jaminan, keyakinan diri, seorang Pramuka adalah orang yang punya rasa percaya diri.
R = Reformasi, semangat merawat dan memperbaiki, seorang Pramuka selalu merawat lingkungannya dan terus memperbaiki kerusakan yang terjadi serta berusaha memperbaiki segala sesuatu.
E = Antusiasmebergairah, bersemangat, seorang Pramuka tidak pernah Kehilangan semangat dalam melaksanakan kewajibannya.
D = Pengabdian, kesetiaan, kecintaan, seorang Pramuka adalah orang yang setia pada janjinya dan cinta pada kewajibannya.
Lalu untuk apa BP memprakarsai berdirinya gerakan pendidikan kepramukaan?
Karena beliau masygul melihat kondisi anak muda di Inggris saat beliau pulang dan disambut sebagai pahlawan perang. Kebanggaan itu hancur lebur menyaksikan kondisi anak muda yang melakukan berbagai tindak yang tidak terpuji, yang ternyata justru dikendalikan oleh orang tua yang menjadikan mereka pencopet, pencuri dan pemabuk, yang digambarkan oleh novelis Inggris Charles Dickens dalam bukunya yang berjudul “Oliver Twist”.
Dengan pengalaman bergudang baik di masa kecil maupun saat menjadi tentara, Baden Powell, cara agar anak-anak dan pemuda di Inggris memiliki pekerti yang baik seraya memiliki ketrampilan untuk menjalani hidup. Baden Powell merancang berbagai permainan yang menarik anak-anak untuk dapat berpaling dari berperilaku buruk. Semua itu dituangkannya melalui tiga buku yang terkenal di dunia kepramukaan, Scouting for Boys, The Wolf Cub Handbook dan Rovering to Succes.
Baden Powell seolah-olah memiliki fakta bahwa kelak idenya akan disalah-artikan, khususnya oleh orang dewasa. Karena itu, beliau menulis:
Kepanduan, seperti yang sudah saya katakan di atas, bukanlah ilmu yang harus dipelajari dengan sungguh-sungguh, juga bukan kumpulan doktrin dan teks. Juga bukan kode militer untuk melatih disiplin pada anak laki-laki dan menekan individualitas dan inisiatif mereka. Tidak - ini adalah permainan yang menyenangkan di luar pintu, di mana laki-laki dan laki-laki dapat pergi berpetualang bersama sebagai kakak dan adik, mengambil kesehatan dan kebahagiaan, kerajinan tangan dan sifat membantu.
Kepramukaan, seperti yang sudah saya katakan di atas, info ilmu yang harus dipelajari dengan kerut kening, juga bukan kumpulan doktrin dan teks. Juga bukan kode militer untuk melatih disiplin pada anak-anak dan memaksa individu serta inisiatif mereka. Tidak - ini adalah permainan yang menyenangkan di alam bebas, tempat anak-anak dan orang dewasa bertualang bersama sebagai kakak dan adik, untuk memperoleh kesehatan dan kebahagiaan, ketrampilan hidup dan saling membantu.
Seolah itu belum cukup untuk mengingatkan orang dewasa yang kelak akan turut berkiprah dalam Gerakan ini, BP menulis lagi dalam majalah Headquarters Gazette tahun 1916:
Anak itu ingin melakukan sesuatu, jadi mari kita dorong dia untuk melakukannya dengan menunjukkan arah yang benar, dan biarkan dia melakukannya sesuka dia. Biarkan dia membuat kesalahan; melalui membuat kesalahan itulah pengalamannya terbentuk.
Seorang anak ingin melakukan segala sesuatu, jadi marilah kita dorong dia untuk melakukannya dengan menunjukkan arah yang benar, dan biarkan dia melakukan sesuka dia. Biarkan dia membuat kesalahan; karena membuat kesalahan kesalahan pengalamannya terbentuk.
Dalam berkegiatan bersama peserta didiknya BP banyak menggunakan permainan dan mengajarkan ketrampilan seperti membaca jejak, hidup di alam terbuka. Nampaknya beliau juga khawatir jika hal terebut diidentikkan, bahkan dijadikan tujuan kepramukaan. Karena itu maka beliau menulis lagi dalam The Scouter tahun 1939:
“Oleh karena itu, marilah kita, dalam melatih Pramuka kita, pertahankan tujuan yang lebih tinggi di garis depan
dan jangan biarkan diri kita terlalu asyik dengan langkah-langkah itu.
Jangan biarkan teknis lebih penting daripada moral.
Efisiensi lapangan, keahlian di belakang kayu, berkemah, hiking, belokan yang baik, persahabatan Jambore semuanya berarti, BUKAN SELESAI. Akhir adalah KARAKTER - karakter dengan tujuan.
Dan tujuan itu, agar generasi berikutnya menjadi waras di dunia yang gila,
dan mengembangkan realisasi yang lebih tinggi dari Layanan, layanan aktif dari Cinta dan Kewajiban kepada Tuhan dan sesama.
Oleh karena itu, marilah kita, dalam melatih Pramuka kita, meletakkan tujuan di atas segalanya, dan jangan biarkan diri kita terlalu asyik dengan langkah-langkah. Jangan biarkan teknis hal teknis nmengalahkan moral. Ketrampilan lapangan, keahlian tali-temali, berkemah, hiking, kerja bakti, sistem beregu, Jambore semuanya hanyalah alat, BUKAN SASARAN AKHIR. Sasaran akhir adalah terbentuknya KARAKTER - karakter dengan tujuan. Dan tujuan itu adalah, agar menciptakan berikutnya tetap waras di dunia yang tidak waras ini, dan mengembangkan kesadaran yang lebih tinggi atas sebuah pelayanan, pelayanan yang aktif berdasarkan cinta dan kesadaran akan kewajiban terhadap Tuhan dan sesama.
Itu yang dipesankan Baden Powell pada orang dewasa yang diajaknya untuk menjadi Pembina melalui kursus yang awalnya diselenggarakan di Gilwell Park, Inggris.
Pesan-pesan itu, kemudian dirangkum menjadi definisi yang ditulis dalam buku Scouting: An Educational Method, terbitan WOSM sebagai hasil Konperensi Kepramukaan Se-Dunia di Durban, Afrika Selatan tahun 1999 yang berbunyi:
Pramuka merupakan gerakan pendidikan mandiri bagi generasi muda dengan dukungan Dewasa.
Kepramukaan adalah Gerakan pendidikan mandiri bagi anak muda dengan dukungan orang dewasa
Faktor dukungan orang dewasa inilah yang kemudian menyebabkan BP membuat skema skema pelatihan bagi orang dewasa yang beliau laksanakan pada awalnya di Taman Gilwell. Itulah Lembaga pertama yang dibuat BP. Bukan kantor administrasi, bukan markas besar, bukan bumi perkemahan, melainkan sebuah pusat pendidikan yang dipersiapkan orang dewasa agar mampu mengawal anak muda dalam persiapan mereka menghadapi masa depan mereka.
Di pusat pendidikan bagi orang dewasa Baden Powell kembali berpesan:
KONSENTRASI dalam pendidikan hanya dapat diperoleh bila pekerjaan yang akan dilakukan disesuaikan dengan selera dan kemampuan peserta didik.
KONSENTRASI dalam pendidikan hanya bisa didapat dari pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan selera dan kemampuan pembelajar.
Karena itu, agar sesuai dengan selera dan kemampuan si pembelajar, maka sebelum memutuskan hal apa yang akan diberikan anak muda, BP menyampaikan pesan singkatnya yang bergaung di setiap benak para Pembina Pramuka: Ask the boys. Tanyakan, apa yang diperlukan oleh anak muda. Ajak mereka berunding, karena, masa depan adalah masa yang akan mereka hadapi, mungkin tanpa orang dewasa yang tidak lagi dapat mendampingi mereka.
Menurut BP dalam buku Paddle Your Own Canoe, terbitan tahun 1939:
Saya berpendapat bahwa semuanya akan menjadi sesuatu yang baik ketika kita menenggelamkan minat orang dewasa dan membiarkan anak-anak (siswa) memimpin dunia sehingga kita memiliki dunia yang menyenangkan yang dipenuhi dengan kebaikan dan persahabatan.
Manurut pendapat saya, bahwa segalanya akan menjadi sesuatu yang baik manakala kita menenggelamkan kepentingan orang dewasa dan mempersilakan anak-muda (peserta didik) pimpinan dunia sehingga kita memiliki dunia yang menyenangkan yang penuh dengan persahabatan dan persahabatan ”
Pesan-pesan BP tadi, telah bergaung selama lebih dari satu abad, melewati dua perang dunia, dan telah mengantarkan berbagai anak muda menjadi tokoh dunia.
Semoga kita warga Gerakan Pramuka yang bergabung dalam Gerakan kepramukaan dunia, tetap mampu memegang teguh dan menjalankan prinsip dan pesan-pesan itu.
Cibubur, 21 Februari 2021
Salam Pramuka,
Penulis: Alfian Amura (Purna Dewan Kerja Nasional dan mantan Chairman Scout Program Asia Pacific Region)
Penulis: Alfian Amura (Purna Dewan Kerja Nasional dan mantan Chairman Scout Program Asia Pacific Region)