Surabaya – Hari Pramuka ke 63 tahun 2024 mengambil tema Pramuka Berjiwa Pancasila Untuk Menjaga NKRI. Tema ini mengandung makna bahwa semua pramuka adalah insan Pancasila yang siap dan bersedia mengamalkan nilai-nilai Pancasila, Trisatya dan Dasa Darma untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sangat jelas dalam Trisatya, seluruh anggota Gerakan Pramuka, berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban, salah satunya untuk Mengamalkan Pancasila.
Dalam lagu himne pramuka yang sering kita kumandangan, Kami Pramuka Indonesia, Manusia Pancasila. Satyaku Ku Darmakan, Darmaku Ku Baktikan. Agar Jaya Indonesia.
Sebuah semangat yang tidak akan pernah padam bagi anggota Gerakan Pramuka, untuk terus menjadi manusia Pancasila. Pancasila adalah pegangan hidup Way Of Life, bagi warga Negara Indonesia. Pernah terjadi dialog menarik antara Presiden pertama Bung Karno, dengan Presiden Yugoslavia, Josef Broz Tito.
Perbincangan Presiden Soekarno dengan Presiden Yugoslavia Josef Broz Tito Sumber foto:silanews.com
Dalam sebuah pertemuan Bung Karno pernah bertanya :”tuan Tito, jika anda meninggal nanti, bagaimana nasib bangsa anda?” Dengan bangga, Tito berkata, “aku memiliki tentara-tentara yang berani dan tangguh untuk melindungi bangsa kami.”
Kemudian Tito bertanya. “lalu bagaimana dengan negara anda, sahabatku?” Dengan tenang Bung Karno menjawab. “Aku tidak khawatir, karena aku telah meninggali bangsaku dengan sebuah Way Of Life, yaitu Pancasila,”
Kunjungan Presiden Soekarno ke Negara Yugoslavia bertemu Presiden Yugoslavia Josef Broz Tito Sumber foto:Arsip Nasional Republik Indonesia
Menurut para ahli sejarah, antara Indonesia dan Yugoslavia, yang paling mungkin pecah atau mengalami disintegrasi adalah Indonesia.
Namun pada akhirnya, bangsa Yugoslavia pecah menjadi tujuh negara kecil yaitu Serbia, Kroasia, Bosnia, Slovenia, Montenegro, Kosovo dan Makedonia. Bangsa Indonesia lebih kuat karena memiliki pegangan hidup Pancasila yang menyatukan masyarakatnya yang terdiri atas berbagai suku, ras, budaya, bahasa dan agama.
Kunjungan Presiden Soekarno ke Negara Yugoslavia bertemu Presiden Yugoslavia Josef Broz Tito Sumber foto:Arsip Nasional Republik Indonesia
Kemudian beliau berpesan :Jika kamu kehilangan uang, kamu bisa mencarinya lagi esok. Tapi kalau kamu kehilangan negerimu, kehilangan tanah airmu, sama saja dengan kehilangan dirimu sendiri. Sebab nafasmu ada di sana, darahmu ada di sana, keringatmu ada di sana, sejarahmu ada di sana, maka jagalah negerimu Indonesia.
Yugoslavia dengan kekuatan dan ketangguhan tentaranya, pada akhirnya telah hilang dari peta dunia.
Kompak bersinergis, Ketua Kwarda Jatim, Ketua Kwarnas, dan Penjabat Gubernur Jatim selaku Kamabida. Semangat memajukan Pramuka
Bangsa Indonesia dengan Pancasila, sampai saat ini terus berdiri berdiri dengan berbagai suku, ras, budaya, bahasa dan agama.Inilah pentingnya Pancasila untuk menjaga NKRI, dan disinilah pentingnya gerakan pramuka untuk menumbuh suburkan manusia-manusia Pancasila.
Humas Kwarda Jatim