Dikbansus Sebagai Upaya Pramuka SMA Negeri 1 Sidoarjo Untuk Meningkatkan Kualitas Anggota

13/07/2024
Kategori:
Waktu baca : 2 menit

Mojokerto – Sebuah upaya yang terus dilakukan, meski sederhana namun berkelanjutan dan konsisten jauh lebih baik daripada pemikiran besar yang tidak pernah tereksekusi. Idiom ini menjadi penyemangat bagi seluruh anggota pramuka SMA Negeri 1 Sidoarjo (Smanisda) yang menyelenggarakan Dikbansus atau Pendidikan dan Pelatihan Bantara Khusus di Bumi Perkemahan Indreng Genitri Claket Pacet Mojokerto, 09 – 11/07/2024.

Kegiatan ini menjadi sarana liburan atau penyembuhan sekaligus untuk memberikan bekal dan pengalaman berkemah kepada anggota pramuka serta memenuhi beberapa persyaratan SKU Pramuka Penegak. Meski pokok kegiatannya adalah Pendidikan dan Pelatihan Kegiatan Khusus, namun tetap dikemas serius namun santai. Tim Pembina Pramuka Smanisda memfasilitasi kegiatan kali ini tetap berjalan dengan penuh disiplin dan seluruh peserta dapat menikmati liburan sekolah yang berkualitas dengan berkemah.

Dalam amanatnya pada sesi pemberangkatan peserta Dikbansus 2024, Kak Yesi Kristia Ariyanti, S.Pd selaku Pembina Gugus Depan menyampaikan, “Kegiatan Dikbansus ini merupakan wahana untuk melatih diri dan meningkatkan kemampuan pramuka melalui peningkatan tingkat kecakapan pada golongan pramuka penegak. Meski proses yang nantinya dijalankan di perkemahan tidaklah ringan, namun adik-adik harus tetap riang gembira dan menjadikan kegiatan perkemahan ini sebagai sarana rekreatif serta edukatif”, disampaikan kepada seluruh peserta sebelum diikutsertakan.

Pada upacara pembukaan kegiatan Dikbansus langsung dilaksanakan Pelantikan Bantara bagi seluruh peserta yang kesemuanya telah menyelesaikan Syarat-Syarat Kecakapan Umum (SKU) Bantara oleh Kak Uays Hasyim, SE., MM., CT.HLC., CPS selaku Pembina Satuan. “Peningkatan jenjang Pramuka Penegak Bantara ini mesti dibarengi dengan peningkatan penampilan, etika kepribadian, pola pikir dan tanggung jawab yang tidaklah ringan. Menjadi seorang pramuka penegak hukum memiliki konsekuensi harus berupaya semaksimal mungkin menembus gugus tugas depannya melalui kolaborasi dengan berbagai pihak,” ungkapnya memotivasi adik-adik.

Melalui kegiatan ini, para peserta juga diberikan kemampuan PBB (Peraturan Baris Berbaris) dasar untuk membentuk kedisiplinan peserta, penguatan pemahaman tentang Kepenegakan dan pola mekanisme pembinaannya, pola pikir kepemimpinan yang berkembang, kegiatan jelajah dan orientasi medan sekitar bumi perkemahan, penanaman jiwa korsa melalui berbagai macam kegiatan yang membutuhkan kerja sama tim, seperti halnya upacara dan apel, senam bersama, makan sistem mayoran dan juga pendakian ke puncak puncak kenthongan yang memiliki ketinggian 1305 mdpl.

Pelaksanaan kegiatan pendakian dimulai setelah melaksanakan sholat subuh secara berjamaah, hal ini dilakukan untuk dapat menjumpai keindahan matahari terbit di puncak bukit kenthongan. Perjalanan ke puncak memakan waktu kurang lebih 1,5 jam bagi para pemula. Medan pendakian yang memiliki beberapa tanjakan juga menjadi tantangan tersendiri bagi setiap peserta. Namun dominasi jalur landai dan vegetasi hutan pinus serta tanaman pakis menjadi penyemangat perjalanan untuk sampai pada puncak puthuk yang berada di lereng gunung Welirang ini.

“Kami sangat senang sekali bisa mencapai puncak tertinggi kenthongan ini, bukan masalah 1305 mdpl-nya tetapi dari situ kami menyadari bahwa mendaki adalah menaklukkan diri sendiri, terutama ego pribadi agar kita saling bekerja sama dan peduli satu sama lain selama perjalanan pendakian. Hal ini seperti halnya berkehidupan di masyarakat dan menjalankan roda organisasi ambalan”, ucap kak Hanif Ihsan Satya, SIKom selaku anggota tim pembina satuan pramuka Smanisda.

Ditanyakan pada setiap kegiatan pendakian yang diselimuti hawa dingin yang menusuk tulang, adik-adik peserta pendakian mengatakan bahwa mereka sangat senang sekali dengan adanya kegiatan pendakian sekaligus pendakian kali ini. Berharap ke depannya kegiatan seperti ini semakin sering dilakukan bersama-sama anggota pramuka lainnya, sehingga tidak hanya berkegiatan atau berkemah di sekolah atau di tempat berkemah yang dikemas tempat wisata yang saat ini sudah menjamur. Berkegiatan di alam terbuka yang langsung di hutan pinus seperti ini misalnya, akan semakin membuat adik-adik memiliki kemandirian yang meningkat. [Red] Pewarta Pusinfo : Uays Hasyim – Kapusinfo Kwarcab Sidoarjo.

Humas Kwarda Jatim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hak Cipta © 1995 – 2024 oleh Arvegatu.com
magnifiercrosschevron-leftchevron-rightchevron-up-circle linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram