Dalam momentum Hari Pendidikan Nasinal Tahun 2023 ini Kak Arum Sabil menyampaikan bahwa Pendidikan adalah pertunjukan dasar lahirnya sebuah peradaban.
“Saya selalu tertekan bahwa pendidikan adalah perwujudan dasar lahirnya sebuah peradaban. Dikatakan sebuah peradaban maju atau tidak tergantung pendidikan” kata Kak Arum Sabi
Lebih lanjut Kak Arum menjelaskan, pendidikan seyogyanya dimaknai secara komprehensif. Makna pendidikan tidak hanya soal siswa berangkat ke sekolah, duduk di bangku, dan diasah otaknya.
Kak Arum Sabil didampingi Kak Bambang Suyanto dan Kak Kiagus Firdaus
“Tapi bagaimana generasi penerus bangsa, di samping mampu secara akademik, praktik kehidupan juga dikuasai. Anak-anak harus ditempa menjadi pribadi mandiri yang berakhlak. Akhlak adalah bagian dari pendidikan yang beradab,” jelasnya.
Selain sebagai pengusaha, keseharian Kak Arum Sabil dalam dunia pendidikan juga sebagai Owner Pelita Hati School (sekolah internasional di Jember) menjelaskan, Indonesia 50 tahun ke depan akan menjadi negara yang kuat jika menempatkan pendidikan sebagai garda terdepan. Sebab, lanjut Kak Arum Sabil, pendidikan itu lah yang akan membangun sebuah peradaban.
Tak hanya itu, menurut Kak Arum Sabil implementasi dasadarma pramuka sebagai 10 bakti anggota pramuka harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari 10 bakti tersebut, salah satu nilai yang selalu dibangun yakni cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
“Apa itu alam? Ada tanah, udara, udara, satwa dan hutan. Termasuk manusia bagian dari alam karena manusia tidak bisa hidup normal tanpa alam. Nilai itu lah yang harus kita bangun,” paparnya.
Kak Arum Sabil bersama anggota pramuka Kota Malang usai penyematan Pancawarsa VII
Lebih lanjut, Kak Arum Sabil menuturkan bahwa konsep Merdeka Belajar yang digaungkan Kemendikbudristek RI sesungguhnya telah diterapkan oleh anggota Gerakan Pramuka sejak dulu.
Pendidikan Kepramukaan memberikan keleluasaan kepada adik-adik anggota pramuka. Penanaman nilai-nilai karakter anggota pramuka tidak hanya satu arah. Tidak hanya sekedar transfer of knowledge, tapi diberi keleluasaan dalam belajar terutama di alam terbuka.
“Ini penting. Jangan sampai kita mengenal negara, tapi tidak mengenal bangsanya. Dekatkan anak-anak dengan sesama manusia dan mencintai alamnya. Demikian pula mereka akan mencintai Tanah Airnya. Nah, pendidikan yang akan bisa menuntun agar kita bisa jadi makhluk Tuhan yang beradab,” pungkasnya.
Humas Kwarda Jatim