Jaga Indikator Kesehatan Ekosistem, Saka Wanabakti Alas Purwo Lakukan Pengamatan Burung Pantai di Taman Kili-Kili

13/02/2024
Kategori:
Waktu baca : 1 menit

PRAMUKAREK.ID – Saka Wanabakti pangkalan Taman Nasional Alas Purwo menggelar kegiatan Pengamatan Satwa dan Konservasi Kawasan Burung Pantai di Taman Kili-Kili, Dusun Tegalpare, Wringin Putih, Muncar, Banyuwangi pada Minggu (11/2/2024). Kegiatan ini diikuti oleh 35 Pramuka anggota Saka Wanabakti.

Penyampaian materi pengamatan satwa dan konservasi burung pantai di Taman Kili-Kili oleh Kak Banda Nurhara.

Instruktur Saka Wanabakti Alas Purwo, Kak Banda Nurhara mengatakan, tujuan pengamatan ini adalah untuk memberikan bekal kepada anggota Saka Wanabakti Alas Purwo tentang Burung Pantai dan Ekosistem pendukungnya.

“Dalam pengamatan ini, penting bagi kita untuk mencatat semua yang kita lihat, Kita harus mencatat jenis pohon yang diamati, kondisinya apakah sedang berbuah atau berbunga, serta burung apa yang ada di pohon tersebut dan berapa jenis burung yang diamati,” ujar Kak Banda.

Pengamatan burung pantai bersama Instruktur Saka Wanabakti Alas Purwo

Sembari menunjukkan beberapa burung yang hinggap pada ranting mangrove, Kak Banda menyampaikan harapannya kepada anggota Saka Wanabakti Alas Purwo.

“Setelah mengikuti latihan pengamatan burung ini, adik-adik bisa mengembangkan diri untuk jadi tour guides,” kata Kak Banda.

Identifikasi burung pantai dan ekosistem pendukungnya oleh anggota Saka Wanabakti Alas Purwo.

Sementara itu, Kak Rahmad Fahrurozi selaku Instruktur Saka Wanabakti Alas Purwo menambahkan, burung pantai berperan penting dalam menjaga ekosistem.

“Burung pantai sering kali sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Misalnya, penurunan jumlah burung pantai dapat menunjukkan masalah seperti polusi laut, kerusakan habitat, atau perubahan iklim,” ungkap Kak Rahmad.

Salah satu peserta, Kak Farrel Albany menyampaikan kesannya, merasa sangat senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini.

“Saya berhasil mengamati beberapa jenis burung, seperti blekok sawah, kultul kerbau, kuntul kecil, dan beberapa jenis lainnya. Saya berharap, kegiatan ini dapat diadakan kembali,” pungkasnya. (*Indriani)

Humas Kwarda Jatim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hak Cipta © 1995 – 2025 oleh Arvegatu.com
magnifiercrosschevron-leftchevron-rightchevron-up-circle linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram